Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

HISAB (PERHITUNGAN AMAL) DAN MIZAN (TIMBANGAN)

HISAB (PERHITUNGAN AMAL) DAN MIZAN (TIMBANGAN)

HISAB (PERHITUNGAN AMAL) DAN MIZAN (TIMBANGAN)

Santri Alat - Hisab (Perhitungan Amal) Dan Mizan (Timbangan) - Setiap perbuatan manusia pasti akan dimintai pertanggung jawabannya dengan cara di hisab (di hitung amal perbuatnnya) atau dengan cara di timbang amal perbuatannya (Mizan).

Pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang pengertian hisab dan mizan dan proses pelaksanaan hisab dan mizan di lengkapi dengan dalil Qur'an dan Hadits Nabi. Berikut penjelasan lengkapnya kami paparkan di bawah ini .

Hisab (Perhitungan Amal)

Pengertian Hisab (Perhitungan Amal)

Hisab Yaitu Allah SWT menahan hamba-hamba-Nya di hadapan-Nya dan memperlihatkan pada mereka amal perbuatan yang telah mereka lakukan. Kemudian membalas mereka menurut kadar amal perbuatan mereka. Satu kebaikan dengan balasan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan yang banyak, dan kejahatan dengan balasan seumpamanya.

Mengambil Catatan Amal

Setiap orang yang berada di mauqif diberikan kitab catatan  amalnya.  Di antara mereka ada yang diberikan kitabnya dengan tangan kanannya, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung. Dan di antara mereka  ada  yang  diberi kitabnya dengan tangan kiri dari belakang punggungnya, dan mereka adalah orang-orang yang celaka.

Firman Allah SWT.

Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja sungguh-sungguh menuju Rabbmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan  diperiksa dengan  pemeriksaan  yang  mudah,  * dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: "Celakalah aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. Al-Insyiqaaq: 6-12).

Meletakan Timbanagan

Diletakkan timbangan pada hari kiamat untuk menghisab semua makhluk. Manusia maju satu persatu untuk dihisab. Lalu Rabb mereka menghisab mereka dan bertanya kepada mereka tentang amal perbuatan mereka. Apabila hisab telah sempurna, sesudahnya adalah timbangan amal perbuatan.

Firman Allah SWT.

Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. Al-Anbiyaa: 47).

Hadits Nabi SAW.

Ibnu Umar r.a berkata bahwa 'Saya mendengar Rasulullah SAW  bersabda: “Orang beriman didekatkan dari Rabb-nya pada hari kiamat sehingga Dia SWT meletakkan atasnya perlindungan-Nya, lalu mengikrarkan kepadanya dosa- dosanya. Dia SWT bertanya: 'Apakah kamu mengetahuinya?' Ia menjawab: 'Benar, wahai Rabb, aku mengetahuinya.' Allah SWT berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah menutupinya semasa di dunia dan sungguh  Aku  mengampuninya  untukmu  pada hari ini.' Lalu diberilah catatan amal kebaikannya. Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka Allah SWT menyeru mereka di hadapan semua makhluk, mereka adalah orang-orang yang berdusta kepada Allah SWT.' (Muttafaqun 'alaih).

Tata Cara Hisab

Orang-orang yang dihisab pada hari kiamat ada dua golongan:

1. Di antara mereka ada yang dihisab dengan hisab yang mudah, yaitu dilewatkan saja.

Dari Aisyah  radhiyAllahu  'anha,  sesungguhnya  Rasulullah  SAW  bersabda,
'Tidak ada seseorang yang dihisab pada hari kiamat kecuali binasa.' Saya katakan: 'Wahai Rasulullah, bukankah Allah SWT berfirman:

"Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, * maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah."

Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya  hal  itu  hanyalah  sekedar  lewat,  dan tidak ada seseorang yang dihisab pada kiamat kecuali disiksa." (Muttafaqun 'alaih).1

2. Di antara mereka ada yang dihisab dengan hisab yang  susah  dan  ditanya tentang segala yang kecil dan besar. Jika ia  benar,  maka  alangkah  baiknya.  Dan jika ia berusaha bohong atau menyembunyikan, maka sesungguhnya ditutup mulutnya dan anggota tubuhnya yang berbicara, sebagaimana firman Allah SWT:

" Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu  mereka usahakan. (QS. Yasiin: 65)."

Umat - umat Yang Di Hisab

Hisab pada hari kiamat berlaku umum kepada semua umat kecuali mereka yang dikecualikan oleh Nabi SAW. Mereka adalah 70.000 orang dari umat ini, mereka masuk surga tanpa hisab dan tidak ada siksa.
. Orang-orang kafir akan dihisab dan diperlihatkan amal perbuatan mereka pada hari kiamat sebagai celaan bagi mereka. Mereka berbeda-beda dalam siksaan. Siksaan orang yang banyak kejahatannya lebih besar dari pada siksaan orang yang memiliki kesalahan sedikit. Barangsiapa yang memiliki kebaikan-kebaikan niscaya diringankan siksaan darinya, akan tetapi dia tidak masuk surga.
. Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, dan  amal perbuatan yang pertama kali dihisab adalah shalat. Jika shalatnya baik niscaya baiklah semua amalnya dan jika rusak niscaya rusaklah semua amalnya. Dan yang pertama kali diputuskan di antara manusia adalah persoalan darah.

Tata Cara Timbangan

Amal perbuatan hamba akan ditimbang pada hari kiamat berupa kebaikan atau keburukan. Barangsiapa yang kebaikannya lebih banyak niscaya ia beruntung dan barangsiapa yang kejahatannya lebih banyak niscaya ia binasa. Ditimbang pelakunya, amalnya, dan daun timbangannya; untuk menampakkan keadilan-Nya di antara semua hamba-Nya. Dan (amal ibadah) yang paling berat yang diletakkan dalam timbangan hamba pada hari kiamat adalah akhlak yang baik.

Firman Allah SWT:

Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. * Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS.al-A'raaf: 8-9).

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya akan datang seorang laki-laki pada Hari Kiamat yang tidak ada timbangannya (nilainya) di sisi Allah SWT seberat sayap lalatpun. Dan Beliau berkata: “Bacalah jika kamu menghendaki (maka tidak tegakkan sedikitpun timbangan untuk mereka pada hari kiamat).” (Muttafaqun 'alaih).

Hukum Amal Perbuatan Orang-orang Kafir

Orang-orang kafir dan kaum munafik, tidak diterima amal ibadah dan taat mereka karena tidak terpenuhi syaratnya, yaitu iman. Dan amal ibadah mereka bagaikan abu yang ditiup angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka dipanggil di hadapan semua makhluk pada hari kiamat dan mereka adalah orang-orang berdusta kepada Rabb mereka.

Firman Allah SWT:

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang  membuat-buat  dusta  terhadap Allah SWT. Mereka itu akan dihadapkan kepada Rabb mereka, dan para saksi akan berkata:"Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka". Ingatlah, kutukan Allah SWT(ditimpakan) atas orang-orang yang zalim. (QS. Hud: 18).

Orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari  yang  berangin  kencang.Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia).Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (QS. Ibrahim: 18).

Melihat Amal Perbuatan

Semua amal perbuatan hamba akan dihadapkan kepada mereka pada hari kiamat. Seseorang melihat amal perbuatannya, dia melihatnya  secara  langsung, kecil atau besar, baik atau pun buruk, sebagaimana firman Allah SWT:

Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Az-Zalzalah: 6-8).

Balasan Amal Perbuatan di Dunia dan Akhirat

Anas r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT tidak melakukan aniaya satu kebaikan pun kepada orang yang beriman, ia diberi (segala nikmat) dengannya di dunia dan ia diberi balasan (pahala) dengannya di akhirat. Adapun orang kafir, maka ia diberi makan di dunia dengan sebab kebaikan yang dilakukannya karena Allah  SWT.  Hingga bila ia membawa ke  akhirat,  tidak ada lagi satu kebaikanpun miliknya yang ia diberi balasan dengannya." (HR. Muslim).

Hukum Anak-anak Pada Hari Kiamat

Anak-anak kaum mukminin akan masuk surga pada hari kiamat, sebagaimana masuknya orang-orang sudah baligh menurut rupa  ayah  mereka Adam a.s. Demikian pula anak-anak orang musyrik. Mereka menikah sebagaimana menikahnya orang-orang dewasa. Barangsiapa yang meninggal dunia dan belum sempat menikah, baik perempuan maupun laki-laki, sesungguhnya ia akan menikah di akhirat karena tidak yang membujang di surga.







informasi