Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

TEORI DASAR ILMU NAHWU UNTUK PEMULA

DOWNLOAD TEORI DASAR ILMU NAHWU UNTUK PEMULA

TEORI DASAR ILMU NAHWU UNTUK PEMULA

Santri Alat - Teori Dasar Ilmu Nahwu Untuk Pemula - Puji syukur Kami panjatkan untuk pemilik ilmu tiada banding, Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan nikmat karunia dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan buku di bidang ilmu bahasa Arab yang berjudul “Teori Dasar Ilmu Nahwu Untuk Pemula”. Sesuai dengan judulnya, buku ini memang dirancang khusus untuk pemula. Berbagai upaya telah dilakukan agar materi yang disajikan dalam buku ini dapat dipahami oleh orang yang belum pernah belajar ilmu nahwu sama sekali. Oleh karena itu, ada beberapa lingkup materi ilmu nahwu yang dibatasi atau diabaikan dalam buku ini agar para pemula bisa fokus memahami struktur kalimat bahasa Arab dengan baik terlebih dahulu. Alih-alih menghafal banyak istilah baru yang kurang penting untuk pemula.

  1. Memberikan rumus-rumus sakti untuk memudahkan pembaca dalam menghafal kaidah-kaidah penting ilmu nahwu
  2. Membuat susunan bab-bab secara bertingkat mulai dari pengenalan kata, pengenalan kalimat sederhana, kalimat dengan keterangan tambahan, dan terakhir baru dibahas variasi kalimat dalam bahasa Arab.
  3. Memberikan contoh-contoh yang variatif dan beberapa contoh dari Al Qur’an dan hadits.
  4. Memberikan penjelasan dengan pendekatan tata bahasa Indonesia dalam memahami struktur kalimat bahasa Arab

Kaidah nahwu merupakan unsur penting untuk dapat membaca dan memahami teks Arab. Realitas yang ditemukan di dalam teks Arab menegaskan bahwa yang dibutuhkan dari kaidah nahwu bukanlah kaidah yang berat dan sulit, melaikan kaidah dasar namun aplikatif. Buku sederhana ini mencoba merangkum realitas kaidah yang ditemukan secara nyata di dalam teks Arab, sehingga buku ini hanya berisi materi-materi ilmu nahwu yang bersifat dasar. Buku ini layak untuk dibaca karena disusun dengan mempertimbangkan logika sistematis dan aplikatif yang menjadikan peserta didik mudah mencerna, memahami dan menghafalkannya.

Ilmu nahwu bisa dianggap sebagai tujuan (bukan alat), akan tetapi bisa juga dianggap sebagai alat (bukan tujuan). Hal ini tergantung pada status peserta didik yang sedang mempelajari bahasa Arab. Ketika kita mempelajari ilmu Nahwu, maka penguasaan terhadap ilmu Nahwu tidak hanya sekedar dianggap sebagai alat, akan tetapi lebih banyak dianggap sebagai tujuan karena pada akhirnya ia harus menjadi sarjana bahasa Arab, master bahasa Arab, doktor bahasa Arab dan bahkan profesor bahasa Arab. Tidak demikian halnya dengan peserta didik yang ada di luar program studi bahasa Arab. Untuk peserta didik yang terakhir ini belajar ilmu Nahwu tidak lebih hanya sekedar alat untuk memahami teks Arab, sehingga yang dibutuhkan hanyalah teori ilmu Nahwu yang bersifat dasar. Buku Ringkasan Teori Dasar Ilmu Nahwu Untuk Pemula ini dapat dijadikan sebagai alternatif panduan untuk peserta didik yang menjadikan ilmu Nahwu sebagai alat.

Pengenalan Kalimah

Kalimah dapat diterjemahkan dengan arti ‘kata’. Dan layaknya dalam bahasa kita, dimana sebuah kata tersusun dari huruf abjad maka suatu kalimah dalam bahasa Arab pun tersusun dari huruf-huruf hijaiyyah.

Huruf Hijaiyyah

Dan huruf hijaiyyah Arab berjumlah sekitar 29 huruf : 

huruf hijaiyyah

Kalimah Terbagi kepada 3 Jenis Saja

Dalam bahasa Arab, hanya ada 3 jenis kalimah dari begitu banyak kosakata yang dimilikinya. Artinya, tidak ada jenis keempat selain mereka.

Kalimah Ism

Ism merupakan kata yang menunjukkan atas ma’na sesuatu dan tidak dikaitkan dengan waktu tertentu. Atau dalam bahasa kita, lebih dikenal dengan istilah kata benda, kata sifat atau yang lainnya.

Ciri-ciri Ism

Ism memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari kata jenis lainnya. Dan diantara ciri yang dapat dikenal dengan mudah adalah berikut ini :
a. Dapat diimbuhkan hamzah lam ( ) di awal kata.
b. Dapat berharakat tanwin pada huruf terakhirnya.
c. Dapat berharakat kasrah secara asli dengan sebab tertentu.

Pembagian Ism

A. Mudzakkar dan Muannats
Dari segi jenis (nau’), ism terbagi kepada :
1. Ism muannats, ia memiliki beberapa ciri tertentu yang membedakannya dari mudzakkar, diantaranya :
a. Berakhiran ta’ ta’nits berharakat ( )
b. Sebagai nama untuk perempuan
2. Ism mudzakkar, ia adalah lawan dari muannats. Dimana ia tidak memiliki ciriciri yang dimiliki oleh muannats.
B. Mufrad, Mutsanna, dan Jam’
Dari segi kuantitas, ism terbagi kepada :
  1. Ism mufrad, menunjukkan kepada sesuatu yang tunggal.
  2. Ism mutsanna, menunjukkan kepada sesuatu berjumlah dua.
  3. Jama’, yang ia menunjuk kepada sesuatu yang berjumlah banyak. Dan rumus pembentukannya beragam.
C. Macam-Macam Jama’
Ada 2 bentuk jama’ ditinjau dari susunan huruf pada ism mufradnya :
  1. Jama’ taksir, yang mana ia berasal dari ism mufrad disertai perubahan pada susunan huruf dan harakat. Sehingga tidak ada rumus baku untuk perubahan ism mufrad ke jama’ taksir.
  2. Jama’ tashhih, yang mana ia berasal dari ism mufrad tanpa ada perubahan susunan huruf namun disertai penambahan huruf tertentu pada akhirnya. Jama’ ini terbagi kepada :
  • Jama’ mudzakkar salim, yang mana ia menunjuk kepada sesuatu plural dari jenis mudzakkar.
  • Jama’ muannats salim, yang mana ia menunjuk kepada sesuatu plural dari jenis muannats.

Untuk penjelasan lengkapnya bisa di unduh pada link download di bawah ini :

DOWNLOAD TEORI DASAR ILMU NAHWU UNTUK PEMULA

NAHWU