ISIM MU'ROB DAN ISIM MABNI : CONTOH, TANDA DAN PENGERTIANNYA
ISIM MU'ROB DAN ISIM MABNI : CONTOH, TANDA DAN PENGERTIANNYA
SANTRI ALAT - Bab I'rab - Isim itu ada dua bagian, pertama adalah isim mu’rab (isim yang huruf akhirnya berubah) dan ia ialah asli, yakni isim yang mengalami perubahan pada bagian akhirnya sebab berbedanya amil yang memasukinya, adakalanya perubahan secara lafadz, seperti lafadz زَيْدٌ dan عَمْرٌو , dan adakalanya perubahan secara alami perkiraan, seperti lafadz مُوْسَى dan اَلْفَتَى
Apa pengertian I'rab?
Menurut Lughot : اَلْاِبَانَةُ Artinya Jelas
Menurut Istilah Lafadz : مَا جِيْئَ بِهِ لِبَيَانِ مُقْتَضَى الْعَامِلِ مِنْ حَرَكَةٍ اَوْ حَرْفٍ اَوْ سُكُوْنٍ اَوْ حَذْفٍ
Menurut Istilah Ma’na : تَغْيِيْرُ اَوَاخِرِ الْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا اَوْ تَقْدِيْرًا
Artinya : perubahan akhir kalimah karena bedanya amil yang masuk kalimah tersebut, berubah lafadz maupun berubah taqdirnya (perkiraan).
Contoh i'rab berubah lafadznya : جَاءَ زَيْدٌ, رَاَيْتُ زَيْدًا, مَرَرْتُ بِزَيْدٍ
Berubah nya harokah dal lafadz زَيْدٌ contoh i’rab yang berubah di dalam lafadznya. Adapun contoh i’rab yang berubah di dalam taqdirnya (perkiraan) seperti lafadz : جَاءَ الْفَتَى, رَاَيْتُ الْفَتَى, مَرَرْتُ بِالْفَتَى. Kalau dilihat dari segi lafadnya kalimat tersebut tidak berubah, tetapi di dalam taqdirnya (perkiraan) kalimah tersebut berubah i’rabnya karena asal kalimat tersebut adalah جَاءَ الْفَتَيُ, رَاَيْتُ الْفَتَيَ, مَرَرْتُ بِالْفَتَيِ.
Pembagian I’rab ada empat : Rofa’, Nashab, Khofad, Jazem
Elat / alasan I’rab ada empat yaitu : لِيَجْرِيَ عَلَى السُّنَنِ artinya berjalan sesuai dengan karakter/kehidupan manusia.
PEMBAGIAN I'RAB DAN CONTOHNYA
I’rab Rofa
Apa pengertian I’rab Rofa’?
Lughot : الْعُلُو artinya Luhur,atas, tinggi
Istilah : تَغْيِيْرٌ مَخْصُوْصٌ عَلَامَتُهُ الضَّمَّةُ وَمَا نَبَا عَنْهَا
Artinya perubahan kalimat yang ditentukan yang alamat rofa’nya dengan dhomah dan pengganti dhomah, contoh زَيْدٌ ، زَيْدَانِ، زَيْدُوْنَ
Elat/alasan disebut Rofa’ yaitu : لِلرْتِفَاعِ الشَّفَتَيْنِ عِنْدَ نُطْقِ بِهَا artinya terangkatnya dua bibir ketika mengucpkannya.
I’rab Nashab
Lughot : الاِسْتِقَامَة artinya Lurus
Istilah : تَغْيِيْرٌ مَخْصُوْصٌ عَلَامَتُهُ الفَتْحَةُ وَمَا نَبَا عَنْهَا
Artinya perubahan kalimat yang ditentukan yang alamat nashabnya dengan fathah dan pengganti fathah, contoh i'rab nashab: زَيْدًا ، زَيْدَيْنِ، زَيْدِيْنَ
Elat/alasan disebut Nashab yaitu : لِلنْتِصَابِ الشَّفَتَيْنِ عِنْدَ نُطْقِ بِهَا artinya tegaknya dua bibir ketika mengucpkannya.
I’rab Khofad
Lughot : الخُضُوْع artinya tunduk
Istilah : تَغْيِيْرٌ مَخْصُوْصٌ عَلَامَتُهُ الفَتْحَةُ وَمَا نَبَا عَنْهَا
Artinya perubahan kalimat yang ditentukan yang alamat Khofadnya dengan kasroh dan pengganti kasroh, contoh زَيْدٍ ، زَيْدَيْنِ
Elat/alasan disebut Khofad yaitu : لِلنْجِرَارِ الشَّفَتَيْنِ السُّفْلَى عِنْدَ نُطْقِ بِهَا artinya kebawahnya dua bibir ketika mengucpkannya.
I’rab Jazem
Apa pengertian I’rab Jazem’?
Lughot : القَطْع artinya terputus
Istilah : تَغْيِيْرٌ مَخْصُوْصٌ عَلَامَتُهُ السُّكُوْنُ وَمَا نَبَا عَنْهُ
Artinya perubahan kalimat yang ditentukan yang alamat Jazemnya dengan sukun dan pengganti sukun, contoh لَمْ يَنْصُرْ، لَمْ يَرْمِ
Dari I’rab yang empat terbagi dua bagian yaitu masuk ke dalam kalimah fi’il dan isim, dan yang khusus masuk kalimah isim saja dan fi’il saja, yaitu Yang masuk kalimah fi’il dan isim yaitu I’rab Rofa’ dan Nashab, yang khusus masuk kalimah isim adalah Khofad, dan yang khusus masuk kalimah fi’il adalah Jazem.
Jadi kalimah Isim mempunyai tiga I’rab yaitu: rofa’, nashab, khofad tidak jazem. Sedangkan kalimah fi’il juga mempunyai tiga I’rab yaitu: rofa’, nashab, jazem tidak khofad.
Elat / alasan Je’er ditentukan untuk Isim dan sukun untuk fi’il adalah تَعَادُلًا بَيْنَهُمَا artinya supaya adil diantara keduanya.
Sedangan yang kedua adalah isim mabni (isim yang tetap) dan merupakan cabang dari mu’rab, yaitu tidak mengalami perubahan pada bagian akhir kata walaupun amil yang memasukinya berbeda-beda. seperti isim –isim dhamir (baik yang muttashil maupun yang munfashil), isim-isim syarat, isim-isim istifham, isim-isim isyarah, isim-isim fi’il, dan isim-isim maushul.
Di antara contoh dari isim-isim di atas yaitu sebagai berikut:
- Isim dhamir muttashil, seperti lafadz: لَنَا، لَكَ، لَهُ
- Isim dhamir munfashil, seperti lafadz: أَنَا، أَنْتَ، هُوَ
- Isim syarat, seperti lafadz: مَنْ، مَا، مَتَى
- Isim istifham. Seperti lafadz: هًلْ، كًمْ، كًيْفَ، أَيْنَ
- Isim isyarah. Seperti lafadz: هَذَا، هَذِهِ، هَؤُلَاءِ
- Isim fi’il. Seperti lafadz: حَيَّهَلْ، صَهْ، هَيْهَاتِ، شَتَّانَ
- Isim maudhul, seperti lafadz: اَلَّذِيْ، اَلَّتِيْ، اَلَّذِيْنَ، اَللَّاتِيْ
Untuk lebih lengkapnya bisa di download pada link di bawah ini.