Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

KUMPULAN MAHFUDZOT (KATA MUTIARA BAHASA ARAB)

KUMPULAN MAHFUDZOT (KATA MUTIARA BAHASA ARAB)

KUMPULAN MAHFUDZOT (KATA MUTIARA BAHASA ARAB)

SANTRI ALAT - Kumpulan Mahfudzot (Kata Mutiara Bahasa Arab) - Mahfudzot (Kata Mutiara Bahasa Arab) ialah satu di antara dari sekian hal yang bisa dijadikan panduan dalam menjalani kehidupan. Oleh Karena itu Kata - kata Mutiara Bahasa Arab dapat memberi kita pencerahan dalam meniti jalan kehidupan. Kita dapat memandang banyak bagian dalam kehidupan sehingga kita tidak hanya memandang kehidupan ini dengan cara hitam serta putih saja. Bermacam perihal dalam hidup dapat membuat kita merasakan suka dan duka seluruhnya tergantung dengan cara kita menyikapi setiap peristiwa yang terjadi.

Kata - kata Mutiara Bahasa Arab diambil dari Al qur'an, Hadits, dan perkataan para Ulama yang dapat membantu kita dalam memandang seluruh hal yang kita hadapi dalam kehidupan dari berbagai sudut pandang. Dengan sedemikian itu, kita senantiasa dapat mengambil hikmah dari apa yang terjadi dalam hidup.

Pada kesempatan kali ini admin telah mengumpulkan Mahfudzot (Kata Mutiara Bahasa Arab) beserta artinya penuh makna dan menyentuh hati yang mudah di baca dan di hafalkan untuk menjadi pencerahan dalam mengarungi samudra kehidupan. Berikut Kumpulan Mahfudzot (Kata Mutiara Bahasa Arab) beserta artinya di bawah ini :

إِذَا صَدَقَ الْعَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ

Jika tekadnya benar, maka akan terang jalannya.

 ( عَامِرُ بْنُ قَيْسٍ ) إِذَا عَقْلُكَ عَقَلَكَ عَمَّا لَا يَنْبَغِي فَأَنْتَ عَاقِلٌ


Jika akalmu dapat mencegahmu dari apa yang tidak seharusnya kau kerjakan, maka kau adalah orang yang berakal. (Amir bin Qais)

إِذَا غَضِبَ الْقَائِمُ فَلْيَجْلِسْ وَإِذَا غَضِبَ الجَالِسُ فَلْيَقُمْ

Jika seseorang yang sedang berdiri marah, maka hendaklah ia segera duduk, dan jika seseorang yang sedang duduk marah, maka hendaklah ia segera berdiri.

إِذَا فَرَغْتَ مِنْ أُمُوْرِ دُنْيَاكَ فَانْصَبْ فِي عِبَادَةِ رَبِّكَ 

Jika kau telah menyelesaikan semua urusan duniamu, maka segera sibukkanlah dirimu untuk ibadahkepada Tuhanmu.

إِذَا كَانَ الْحِلْمُ مَفْسَدَةً كَانَ الْعَفُوُ مَعْجَزَةً 

Jika pembiaran adalah kerusakan, maka pemberian maaf adalah kelemahan.

إِذَا كَانَ صَاحِبُكَ عَسَلًا لَا تَلْحِسْهُ كُلَّهُ

Jika temanmu adalah madu, maka jangan kaujilat semuanya.

إِذَا كَانَ فِي الْبَيْتِ بُرُّ فَتَعَبَّدْ وَإِذَا لَمْ يَكُنْ فَاطْلُبْ(سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ) 

Jika ada sebutir gandum di rumah, maka beribadahlah. Dan jika tidak, maka carilah. (Sufyan ats-Tsauri)

إِذَا كَانَ مِنْ قَوَاعِدِ الْحِكْمَةِ بَذْلُ مَا يَنْقُصُهُ الْبَذْلُ فَأَحْرَى أَنْ يَكُونَ مِنْ قَوَاعِدِهَا بَذْلُ مَا يَزِيدُهُ الْبَذْلُ

Jika pepatah bijak mengatakan, "Bekerja keraslah!" Maka yang lebih baik lagi adalah bila pepatah itu berbunyi. "Bekerjalah lebih keras lagi"

إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ الْمُسَاعِدُ

Jika seseorang banyak permintaannya. maka sedikit penolongnya.

إِذَا كُنتَ ذَا رَأَيٍ فَكُنْ ذَا عَزِيْمَةٍ وَلَا تَكُ بِالتِّرْدَادِ لِلرَّأْيِ مُفسِدًا

Jika kau memiliki pendapat, maka milikilah pula tekad yang kuat dan jangan merusak pendapatmu dengan keragu-raguan.

إِذَا كُنْتَ ذَا عَقْلٍ وَلَمْ تَكُ ذَا غِنَى فَأَنْتَ كَذِى رِجْلٍ وَلَيْسَ لَهُ نَعْلٌ وَإِنْ كُنتَ ذَا مَالٍ وَلَمْ تَكُ عَاقِلًا فَأَنْتَ كَذِى نَعْلٍ وَلَيْسَ لَهُ رِجْلٌ

Jika kau memiliki kepandaian, namun belum memiliki harta benda, maka engkau ibarat kaki yang tak bersandal. Dan jika kau memiliki kekayaan, namun tak berakal (pandai), maka engkau ibarat orang yang memiliki sandal. tetapi tak berkaki.

إِذَا لَمْ أَعْطِ إِلَّا مُسْتَحِقًّا فَكَأَنَّ أَعْطَيْتُ غَرِيْمًا

Jika aku tidak memberi kecuali kepada orang yang berhak maka seakan-akan aku memberi orang yang berhutang

إذَا لَمْ تَسْتَطِعْ شَيْئًا فَدَعْهُ وَجَاوِزْهُ إِلَى مَا تَسْتَطِيعُ

Jika kau tidak sanggup mengerjakan sesuatu, maka tinggalkan, dan beralihlah kepada sesuatu yang sanggup kaukerjakan.

إذَا لَمْ يَكُنْ إِلَّا الْأَسِنَةَ مُرَكَّبٌ، مَا حِيْلَةُ المُضْطَرِّ إِلَّا رُكُوبُهُ 

Kalau tidak ada yang lain kecuali hanya tombak untuk dikendarai, maka tidak ada jalan bagi yang terpaksa kecuali menaikinya.

إِذَا مَا الْأَصْلُ أَلْفَي غَيْرَ زَاكٍ فَمَا تَزْكُوْ مَدَى الدَّهْرِ الفُرُوْعُ 

Jika fondasinya tidak kuat, maka cabangnya pun akan demikian sepanjang masa.

إِذَا نَصَحْتَ فَأَوْجِزْ فَإِنَّ كَثِيرَ الْكَلَامِ يُنْسِي بَعْضَهُ بَعْضًا

Jika kau memberi nasihat, hendaklah yang ringkas (tetapitepat), karena banyak bicara akan melupakan bagian-bagian (penting)-nya.

إِذَا نَطَقَ السَّفِيهُ فَلَا تُجِبْهُ فَخَيْرٌ مِنْ إِجَابَتِهِ السُّكُوتُ

Jika orang dungu berbicara, maka jangan menanggapinya. Karena sebaik-baik tanggapan bagi orang dungu adalah diam.

إِذَا وَافَقَ اسْتِدْعَاءُ الْعَالِمِ شَهْوَةَ الْمُتَعَلَّمَ كَانَتْ نَتِيْجَتُهَا دَرَكَ النُّجَبَاءِ، وَظَفَرَ السُّعَدَاءِ

Jika seruan orang alim berpadu dengan hasrat pelajar, maka hasilnya adalah munculnya orang-orang pandai, dan keberuntungan orang-orang yang mulia.

إِذَا وَقَعَ مِنْكَ ذَنْبٌ فَلَا يَكُنْ سَبَبًا لِيَأْسِكَ مِنْ حُصُوْلِ الإسْتِقَامَةِ مَعَ رَبِّكَ، فَقَدْ يَكُوْنُ ذٰلِكَ آخِرَ ذَنْبٍ قُدِّرَ عَلَيْكَ (اِبْنُ عَطَاءِ اللّٰهِ )

Jika kau terjatuh pada perbuatan dosa, janganlah hal itu menjadi sebab keputusasaanmu untuk mencapai keistikamahan bersama Tuhanmu. Sebab bisa jadi itulah dosa terakhir yang ditetapkan atasmu. (Ibnu Athaillah)

إذا أَحْبَبْتَ إِمْتِلَاكَ شَيْءٍ فَلَا تُلِحَّ فِي طَلَبِهِ

Jika kau berkeinginan memiliki sesuatu, maka berlebihan untuk mendapatkannya. janganlah

إِذَا كَانَ المُتَكَلِّمُ مَجَنُونًا فَلْيَكُنِ السَّامِعُ عَاقِلا

Jika seorang pembicara (berkelakuan) kurang waras, maka hendaklah si pendengar menjadi orang yang berakal (waras).

إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

Bila engkau tak punya rasa malu, (silakan)berbuatlah sekehendakmu.

 أَذَلُّ مِنَ اللَّىِٔيْمِ سَائِلُهُ، وَأَقَلُّ مِنْ الْبَخِيْلِ نَائِلُهُ

Yang lebih hina dari orang hina adalah orang yang mengejar kehinaan, dan orang yang lebih bakhil dari- pada orang bakhil adalah orang yang meminta-minta.

إِرْثِ لِرَوْضَةٍ تَوَسَّطَهَا خِنْزِيْرٌ، وَابْكِ لِعِلْمٍ حَوَاهُ شِرِّيرٌ

Tinggalkan taman yang di tengahnya ada babi, dan menangislah untuk ilmu yang dikuasai orang jahat.

إِرْضَاءُ النَّاسِ غَايَةٌ لَا تُدْرَكُ 

Memuaskan semua manusia adalah tujuan yang takkan tercapai.

إِسْأَلْ مُجَرَّبًا وَلَا تَسْأَلْ حَكِيْما

Tanyalah pada orang yang berpengalaman, dan jangan bertanya pada cerdik cendekia (pengalaman tanpa pembelajaran lebih baik daripada pembelajaran tanpa pengalaman).

الْإِسْتِشَارَةُ عَيْنُ الْهِدَايَةِ وَقَدْ خَاطَرَ مَنِ اسْتَغْنَى بِرَأْيِهِ

Musyawarah adalah inti petunjuk, dan sungguh membahayakan orang yang merasa cukup dengan pendapatnya saja.

الْاِسْتِطَالَةُ لِسَانُ الْجَهَّالِ (ابْنُ الْمُقَفَّعِ)

Suka memanjang-manjangkan fakta adalah sifat lisan orang bodoh. (Ibnu Muqaffa')

اِسْتِغْنَاؤُكَ عَنِ الشَّيْءِ خَيْرٌ مِنْ اِسْتِغْنَائِكَ بِهِ (الْحُكَمَاءِالمُتَقَدِّمِيْنَ)

 Sikapmu yang tidak membutuhkan sesuatu jauh lebih baik daripada sikapmu membutuhkan sesuatu itu

(Ahli hikmah)

أَصْلُ الرَّجُلِ عَقْلُهُ، وَحَسَبُهُ دِينُهُ، وَمُرُوْءَتُهُ خُلْقُهُ ( عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ)

Pangkal keutamaan seseorang adalah akalnya, kemuliaannya adalah agamanya, dan kepribadiannya adalah akhlaknya. (Umar bin Khattab)

أَصْلِحْ نَفْسَكَ لِنَفْسِكَ يَكُنْ النَّاسُ تَبَعًا لَكَ

Perbaikilah dirimu untuk dirimu sendiri, maka orang pun akan mengikutimu.

أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ

Perbaikilah dirimu niscaya orang lain akan berbuat baik kepadamu.

أضْعَفُ الحِيْلَةِ خَيْرٌ مِنْ أَقْوَى الشِّدَّةِ

Strategi yang paling lemah itu lebih baik daripada kekerasan yang menindas

أطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ

 Tuntutlah ilmu sejak dari buaian (ibu) hingga ke liang lahat

أطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْبِالصِّيْنِ 

Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina.

أُعَاذَكَ اللّٰهُ مِنْ سِهَامِهِمْ وَمُحْطِىٌٔ مَنْ رَمْيُهُ القَمَرُ

Semoga Allah melindungimu dari bidikan anak panah mereka. Sungguh naif orang yang membidikkan anak panahnya ke bulan.

اَلْاِعْتِمَادُ عَلَى النَّفْسِ أَسَاسُ النَّجَاحِ

Bergantung pada diri sendiri merupakan asas keberhasilan.

ٔاِعْجَابُ الرَّجُلِ بِنَفْسِهِ عُنْوَانُ ضُعْفِ عَقْلِهِ

Orang yang selalu membanggakan dirinya itu pertanda lemah akal pikirannya.

الْإِعْجَابُ ضِدُّ الصَّوَابِ وَآفَةُ الْأَلْبَابِ ( عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ)

Ujub adalah lawan dari kebenaran, dan bencana bagi orang-orang berakal. (Ali bin Abi Thalib)

أَعْدَاؤُكَ دَاؤُكَ وَفِيْ الْبُعْدِ عَنْهُمْ شِفَاؤُكَ

Musuh-musuhmu adalah penyakit bagimu, dan dengan menjauh dari mereka, maka kau akan mendapatkan kesembuhan.

أَعَزُّ الْعِزِّ الْاِمْتِنَاعُ مِنْ مِلْكِ الْهَوَى

Kemuliaan yang paling mulia adalah menolak hawa nafsu.

 اَلْأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا

Setiap pekerjaan itu harus tuntas dengan penyelesaiannya.

اَلْأَعْمَالُ صُوَرٌ قَائِمَةٌ وَأَرْوَاحُهَا وُجُوْدُ سِرِّ الْإِخْلَاصِ فِيهَا (اِبْنُ عَطَاءِ اللّٰهِ)

Amal adalah gambar yang tegak, sementara ruhnya adalah adanya rahasia ikhlas di dalamnya. (Ibnu Athaillah)

اِعْمَلْ خَيْرًا وَارْمِهِ الْبَحْرَ

Berbuatlah kebajikan, dan lemparlah ke laut (yakni buatlah kebaikan dan jangan tunggu pujian).

اِعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيُّ بِهِ 

Berbuatlah sekehendakmu karena sesungguhnya engkau akan mendapat balasan darinya (hasil perbuatanmu).

اغْتَنِمْ عُمْرَكَ إِبَّانَ الصِّبَا فَهُوَ إِنْ زَادَ مَعَ الشَّيْبِ نَقَصَ

Pergunakanlah umurmu di masa kecil. Sebab semakin engkau tua maka semakin berkurang umurmu.

اُغْدُ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ الْخَامِسَ فَتَهْلِكَ (عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ)

Jadilah orang yang berilmu, penuntut ilmu, pendengar ilmu, atau pecinta ilmu. Dan jangan jadi yang kelima (selain empat golongan di atas) karena kau pasti binasa (Ali bin Abi Thalib)

آفَاتُ الْعِلْمِ النِّسْيَانُ

Bencana ilmu adalah lupa.

آفَةُ الجُوْدِ الْإِسْرَافُ

Bencana bagi sifat dermawan adalah sifat pemborosan.

آفَةُ الْحَدِيْثِ الْكَذِبُ

Bencana sebuah pembicaraan adalah kebohongan.

آفَةُ الْمُرُوْءَةِ خَلْفُ الْوَعْدِ

Bencana bagi kehormatan diri adalah ingkar janji.

informasi Mufrodat