Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

PENGERTIAN BINA' MUDHO'AF DAN CONTOHNYA

FI'IL BINA MUDHO'AF (MUDHO'AF TSULASI, MUDHO'AF RUBA'I)
PENGERTIAN BINA' MUDHO'AF DAN CONTOHNYA

PENGERTIAN BINA' MUDHO'AF DAN CONTOHNYA

Santri Alat - Pengertian Bina' Mudho'af Dan Contohnya - Bina adalah bentuk kalimat yang ditinjau dari segi huruf, harokah dan tata letaknya pada fa fi'il, ain fi'il, lam fi'il terdapat huruf ilat (اوي) atau hamzah atau malah kosong dari huruf ilat. Fi'il yang tidak terdapat huruf ilat pada huruf asalnya disebut bina shohih, fi'il yang terdapat huruf ilat pada salah satu huruf asalnya disebut bina ghairu shohih, fi'il yang terdapat hamzah pada salah satu huruf asalnya atau terdapat tadh'if maka disebut bina mulhaq ghairu shohih. Dari jajaran fi'il Bina yaitu Bina Shohih, Bina Ghairu Shohih, Bina Mulhaq Ghoiru shohih, Bina Mudho'af termasuk pada fi'il Bina Mulhaq Ghairu Shohih. 

Bina Mudho'af kalau kita lihat dari segi bahasa berasal dari kata مُضَاعَفٌ yang artinya ganda, dua kali lipat, berlipat ganda, yang artinya kalimat yang fa fi'ilnya atau ain fi'ilnya digandakan dengan mengganti tasydid. 

Fi'il Bina Mudho'af adalah kalimah yang a'in fi'il dan lam fi'inya terdiri dari huruf yang sejenis (kembar). Contoh مَدَّ، شَدَّ، رَدَّ، فَرَّ....الخ. Adapun Fi'il Mudho'af Ruba'i adalah kalimah yang fa fi'il dan lam fi'il pertama (awal), ain fi'il dan lam fi'il ke dua (tsani) terdiri dari huruf yang sejenis/sama (kembar). Contoh زَلْزَلَ، قَرْقَرَ.

Untuk lebih jelasnya mari sama-sama kita bahas pengertian fi'il bina' mudho'af  (pengertian mudho'af tsulasi, mudho'af ruba'i), contoh fi'il mudho'af (contoh mudho'af tsulasi, contoh mudho'af ruba'i), contoh mudho'af dalam Al qur'an. Sebagai tambahan kami lengkapi penjelasan mudho'af ini dengan hukum idghom, pembagian idghom serta dalil (elat) pendapat para Ulama shorfiyah dan qowaid shorfiyah.

Fi’il Bina Mudho’af

1. Pengertian Fi’il Bina Mudho’af

Apa itu fi’il bina mudho’af? fi’il bina mudho’af menurut lughot/bahasa adalah

وَهُوَ الزِّيَادَةُ عَلَى الشَّيْئِ 

Artinya tambahan pada suatu perkara

Menurut istilah terbagi dua lagi yaitu:

a. Mudho'af Tsulatsi

وَهُوَ مَا كَانَ عَيْنُهُ وَلَامُهُ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ

Artinya apabila fi’il yang huruf ain fi’il dan lam fi’il nya dari huruf ya sejenis, contoh مَدّ، شَدَّ

b. Mudho'af Rubai'

وَهُوَ مَا كَانَ فَائُهُ وَاللَّامُ الْاُوْلٰى وَالْعَيْنُ وَاللَّامُ الثَّانِي مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ

Artinya apabila fi’il yang huruf fa fi’ilnya dal lam fi’il pertama, huruf ain fi’il dan lam fi’il yang ke dua dari huruf yang sejenis, contoh زَلْزَلَ

Seperti qoidah:


مع عينه ولامه توافقا *  فهو من الفعل الثلاثي مطلقا

من جنس النحو رد زيد واعد * إذا اتصل أو المثلين ردد

في الجنس فائه و لام سابقة * و كذا عينه و لام لحقه


Fi'il bina mudho'af tsulatsi sering juga disebut fi'il bina ashom. Mengapa disebut fi'l bina ashom?  لِتَحَقُّق الشِّدَّةِ فِيْهِ بِوَاسِطَةِ الْإِدْغَام artinya karena terjadi bunyi yang keras pada fi’il tersebut melalui  perantara hukum idghom atau  لِشِدَّةِ الصَّوْتِ عِنْدَ النُّطْقِ بِهَا  artinya karena begitu kerasnya suara pada saat mengucapkan fi'il tersebut contoh مَدَّ asalnya adalah مَدَدَ kemudian buang harokah huruf dal pertama dibaca مَدْدَ setelah itu diidghomkan huruf dal yang pertama ke huruf dal yang kedua dan sekarang dibaca مَدَّ fi'il bina mudho'af ruba'i juga sering disebut fi'il bina muthobiq. Mengapa disebut fil bina muthobiq ? لِمُوَافَقَةِ بَيْنَ الْفَاءِ وَ اللَّامِ الْأَوَّلِ وبَيْنَ الْعَيْنِ واللَّامِ الثَّانِيَة  artinya karena antara huruf fa fi’il dan huruf lam fi'il awal sama dan juga antara 'ain fi'il dan lam fi'il kedua pun sama contoh زَلْزَلَ

 2. Hukum-Hukum Yang Terdapat Dalam Fi'il Bina Mudho'af

a. Pada fi’il bina mudho'af sering terdapat huruf tadh'if karena huruf tadh'if sering terkena hukum ibdal. Apakah ibdal itu? جَعْلُ حَرْفٍ مَوْضُوْعَ حَرْفٍ اٰخَرَ artinya menjadikan huruf ke tempat huruf lainya. Mengapa huruf tadh'if sering terkena hukum ibdal? لِلتَّخْفِيْف اَوْ دَفْعًا لِلثِّقَال artinya supaya menjadi ringan atau artinya mencegah supaya tidak berat contoh اَمْلَيْتُ asalnya yaitu اَمْلَلْتُ kemudian tukarkan huruf lam pertama dengan huruf ya dan sekarang dibaca اَمْلَيْتُ

b. Hukum kedua huruf tadh'if yaitu huruf tadh'if sering terkena hukum hadzaf (membuang huruf) seperti contoh lafadz مَسْتُ asalnya adalah مَسَسْتُ kemudian pindahkan harokah huruf sin ke huruf mim setelah membuang harokah mim tersebut sekarang tidak dapat dibaca karena iltiqo sakinain antara dua huruf sin lalu buang salah satu huruf sin tersebut dan sekarang dibaca مَسْتُ . Contoh kedua lafadz ضَلْتُ asalnya yaitu lafadz ضَلَلْتُ setelah itu pindahkan harokah huruf lam pertama ke huruf dhod setelah membuang harokah huruf dhod tersebut jadi i iltiqo sakinain dua huruf lam maka dibuang salah satu huruf lamnya dan sekarang dibaca ضَلْتُ . Contoh ketiga yaitu lafadz اَحَسْتُ asalnya yaitu lafadz اَحَسَسْتُ setelah itu pindahkan harokah huruf sin ke huruf ha jadi ilitqo sakinain dua huruf sin maka dibuang salah satu huruf sin-nya dan sekarang dibaca اَحَسْتُ . Alasan kenapa salah satuya harus dibuang seperti menurut satu keterangan :


إِذَا الْتَقَاء حَرْفَانِ سَاكِنَانِ فِى الْوَاحِد * وَمِنَ الْحُرُوْفِ سَاكِنَتَيْنِ فِى الْحَرْفَيْنِ

وَ اِنْ تَجِدْ  حَرْفَيْنِ سَاكِنَيْنِ * وَاحْذِفْ بِوَاحِدٍ بِغَيْرِ مَيْنِ


c. Hukum ketiga yang terdapat pada fi'il bina mudho'af yaitu hukum idghom. 

Apakah idghom itu? Pengertian idghom terbagi dua yaitu:

Menurut lughot : وَهُوَ الإِدْخَالُ وَالْإِخْفَاءُ artinya memasukan atau menyamarkan   : 

Menurut Istilah : وَهُوَ أَنْ تُسْكِنَ الْاَوَّلُ وَتُدْرِجَ فِى الثَّانِي artinya menyukunkan harokat huruf awal dan menetapkan harokah huruf berikutnya (kedua) atau artinya memasukan huruf yang satu ke huruf lainnya. 

Idghom memiliki syarat yaitu سُكُوْنُ الْاَوَّلِ وَتَحَرُّكُ الثَّانِي artinya huruf pertama sukun dan huruf kedua diberi harokah. Hukum idghom terbagi tiga yaitu idghom wajib, idghom mumtani' dan idghom jaiz

seperti qoidah:


وَ أَقْسَمُ الْإِدْغَامِ هِيَ ثَلَاثَة *  فَوَاجِبٌ وَ جَائِزٌ مُمْتَنِعَه

Pembagian iogom ada tiga * idghom jaiz wajib mumtani' ketiga

Idghom wajib kumpul dua huruf yang sama *  dan diberi harokah huruf yang kedua

Idghom jaiz kumpul dua huruf yang sama * dan sukun huruf tak pasti yang kedua

Idghom mumtani' kumpul huruf yang sama * dan sukun huruf yang kedua


1) Idghom Wajib

Apa itu idghom wajib? Ta’rifnya idghom wajib yaitu وَهُوَ اِذَا اجْتَمَعَ فِيْهِ حَرْفَانِ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ فِى كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ وَ يَكُوْنُ الثَّانِى مِنْهُمَا مُتَحَرِّكًا artinya apabila terjadi berkumpulnya dua huruf yang sejenis (sama) dalam satu kalimat (kata) dan huruf kedua tersebut diberi harokah contoh مَدَّ – يَمُدُّ Apakah tujuan idghom? لِتَخْفِيْفِ اللَّفْظِ artinya membuat lafadz menjadi ringan. 

a) Idghom Wajib Mabni Ma’lum

Contoh idghom wajib yaitu مَدَّ – يَمُدُّ Contoh pertama yaitu tafadh مَدَّ asalnya adalah مَدَدَ setelah itu buang harokah huruf dal yang pertama dibaca مَدْدَ kemudian idghomkan huruf dal yan pertama ke huruf dal yang kedua karena telah memenuhi syarat idghom yaitu سُكُوْنُ الْاَوَّلِ وَتَحَرُّكُ الثَّانِي artinya sukunya huruf awal dan diberi harokah huruf berikutnya (kedua) dan sekarang dibaca مَدَّ

Contoh kedua yaitu يَمُدُّ asalnya adalah يَمْدُدُ kemudian pindahkan harokah huruf dal yang pertama ke huruf mi dibaca يَمُدْدُ kemudian Idghomkan huruf dal yang pertama ke huruf dal yang kedua karena telah memenuhi syarat idghom dan sekarang dibaca يَمُدُّ

b) Idghom Wajib Mabni Majhul

Hukum fi’il bina mudho'af pada saat mabni majhul hukumnya sama terkena hukum idghom wajib alasannya تَبَاعًا عَلَى الْفَاعِلِ artinya karena mengikuti shighot mabni ma'lumnya (fail) seperti contoh lafadz مُدَّ asalnya yaitu lafadz مُدِدَ kemudian buang harokah huruf dal yang pertama karena maksud idghom dibaca مُدْدَ setelah itu idghomkan huruf dal awal ke huruf dal keduanya karena telah memenuhi syarat idghom dan sekarang dibaca مُدَّ

c) Idghom Wajib Sighot Masdhar

shighot mashdar fi'il bina mudho'af sama halnya dengan fi’ilnya yaitu terkena hukum idghom wajib seperti qoidah:


وَ مَا كَمَدّ مَصْدَرًا أَوْ مَدَّ مِنْ * مُضَاعَفٍ فَهُوَ بِاِدْغَامٍ قَمِنْ


Mengapa mashdar terkena hukum idghom wajib juga? Karena telah memnunuhi syarat idgham yaitu
سُكُوْنُ الْاَوَّلِ وَتَحَرُّكُ الثَّانِي contohnya seperti مَدًّا asalnya adalah مَدْدًا kemudian idghomkan huruf dal pertama ke huruf dal kedua dibaca مَدًّا

d) Fi'il Bina Mudho'af Yang Bertemu Dengan Dhomir Mutlaq

fi'il bina mudho'af yang bertemu dengan dhomir mutlaq  maksudnya baik dhomir tasniah atau dhomir jama' ataupun dhomir ya muanats mukhothobah pada fi'il bina mudho'af tetap terkena hukum idghom wajib alasannya لِوُجُوْدِ شَرْطِ الْاِدْغَامِ artinya karena adanya syarat idghom. 
   - Contoh dhomir tasniah yaitu lafadz مَدَّا asalnya adalah مَدَدَا kemudian buang harokah huruf dal   yang pertama karena maksud idghom dibaca مَدْدَا lalu idghomkan dan sekarang dibaca مَدَّا .
    - Contoh dhomir jama seperti lafadz مَدُّوْا asalnya adalah مَدَدُوْا
   -  Contoh dhomir ya muanats mukhothobah yaitu مُدِّيْ asalnya yaitu تَمُدِّيْنَ kemudian tambahkan lam amar supaya jazm dan memiliki arti tholabiyah dibaca لِتَمُدِّيْ lalu buang kembali lam amarnya karena telah tercapainya tujuan dibaca  تَمُدِّيْ kemudian buang huruf mudhornya karena hendak membuat shighot amar hadhir dan sekarang dibaca مُدِّي

2) Idghom Mumtani

Apakah yag disebut dengan idghom mumtani? yaitu وَهُوَ إِذَا اجْتَمَعَ فِيْهِ حَرْفَانِ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ فِي كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ وَ الثَّانِي مِنْهُمَا سَاكِنٌ سُكُوْنًا لَازِمًا artinya apabila terjadinya berkumpulnya dua huruf yang sejenis dalam satu kalimat (kata) dan huruf keduanya sukun dan sukunnya pasti. Tempat idghom mumtani' yaitu:
    - Pada fi'il madhi yang bertemu dengan dhomir mutaharik marfu, contoh مَدَدْتُ
    - Pada fi'il madhi yang berwuqu' jama' muanats, contoh مَدَدْنَ
    - Pada fi'il mudhori yang bertemu dengan nun jama' muanats يَمْدُدْنَ
    - fi'il amar yang berwuqu jama' muanats, contoh اُمْدُدْنَ
    - Pada fi'il nahyi yang berwuqu' jama' muanats, contoh لَا تَمْدُدْنَ
Mengapa kelima tempat ini tidak boleh terkena hukum idghom? Karena tidak adanya syarat untuk idghom, karena syaratnya idghom yaitu سُكُوْنُ الْأَوَّلِ وَتَحَرُّكُ الثَّانِي sedangkan pada kelima tempat ini  adalah تَحَرُّكُ الْأَوَّلِ وَسُكُوْنُ الثَّانِي artinya huruf pertama diberi harokah dan huruf yang akhir (kedua) di sukunkan.

3) Idghom Jaiz

Apakah yang disebut dengan idghom jaiz? Yaitu وَهُوَ إِذَا اجْتَمَعَ فِيْهِ حَرْفَانِ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ فِى كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ وَ الثَّانِي مِنْهُمَا سَاكِنٌ سُكُوْنًا غَيْرُ لَازِمٍ artinya apabila terjadi berkumpulnya dua huruf yang sejenis dalam satu kalimat (kata) dan huruf keduanya sukun dan sukunnya tidak pasti. 
Bagaimanakah cirinya atau dimanakah tempatnya idhom jaiz? Yaitu pada fi'il mudhori bina mudho'af berwuqu' mufrod yang bertemu dengan 'amil jawazim contoh seperti لَمْ يَفِرَّ، لَمْ تَفِرَّ، لَمْ اَفِرَّ
Cara bacanya yaitu pada saat fi'il tersebut berwuqu' mufrod pada fi'il mudhori dan kasroh 'ain fi'il mudhori'nya maka dapat dibaca dengan tiga cara yaitu dua (idghom) dan satu (tidak idghom). Fi'il tersebut dapat dibaca:
    - Lafadz لَمْ يَفِرَّ alsannya للتخفيف artinya karena supaya ringan
    - Lafadz لَمْ يَفِرِّ alasannya تَبَاعًا لِعَيْنِ الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ artinya karna mengikuti ain fi’il mudhorenya
    - Lafadz لَمْ يَفِرِرْ alasannya لِلْأَصْل artinya karena asal (shighot asal)
Sedangkan apabila huruf "ain f'il mudhornya beharokah fatah maka dapat dibaca dengan tiga cara Juga yaitu dua idghom dan satu tidak idghom contoh:
 -  Lafadz لَمْ يَعَضَّ alsannya تَبَاعًا لِعَيْنِ الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ artinya karena mengikuti haruf ain fi’il mudhorenya
 - Lafadz لَمْ يَعَضِّ alasannya وَالسَّاكِنُ إِذَا تُحُرِّكَ حُرِّكَ بِالْكَسْرِ artinya apabila ada huruf yang sukun dan hendak diberi harokah maka harokah tersebut adalah kasroh.
  - Lafadz لَمْ يَعْضَضْ alasannya لِلْأَصْل artinya karena asal (shigot asal)
d. Hukum 'ain fi'il mudhori yang berharokah dhommah pada saat berwuqu' mufrod maka cara pembacaannya yaitu empat cara (tiga idghom dan satu tidak idhom):
  - Lafadz لَمْ يَمُدُّ alasannya تَبَاعًا لِعَيْنِ الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ artinya karena mengikuti huruf 'ain fi'il mudhori'nya.
  - Lafadz لَمْ يَمُدَّ alssannya لِلتَّخْفِيْف artinya karena supaya ringan
 - Lafadz لَمْ يَمُدِّ alasannya وَالسَّاكِنُ إِذَا تُحُرِّكَ حُرِّكَ بِالْكَسْرِ artinya apabila ada huruf yang sukun dan   hendak diberi harokah maka harokah tersebut adalah kasroh.
   - Lafadz لَمْ يَمْدُدْ alasannya لِلْأَصْل artinya karena asal (shigot asal)

3. Fi’il Amr Bina Mudho’af

Hukum fi'il amar bina mudho'af sama seperti fi’il bina mudho'af yang bertemu dengan fi’il mudhore yang bertemu dengan 'amil jawazim dalam hal sama-sama dapat dibaca dengan beberapa cara. Kenapa fi’il amr sama terkena hukum idghom jaiz? لِاَنَّ الْاَمْرَ مُشْتَقٌ مِنَ الْمُضَارِعِ artinya karena fi’il amr di mustaq (di cetak) dari fi’il mudhore. Apabila huruf 'ain fi'il mudhori'nya didhommahkan maka dapat dibaca dengan empat cara (tiga idghom dan satu tidak idghom). Dan apabila huruf 'ain fi'il mudhori'nya fatah atau kasroh maka dapat dibaca hanya dengan tiga cara (dua idghom dan satu tidak idghom). Contoh yang huruf 'ain fi'ilnya dhommah yaitu مُدُّ-مُدَّ-مُدِّ-اُمْدُدْ sedangkan yang huruf 'ain fi'il mudhori'nya yaitu عَضَّ-عَضِّ-اِعْضَضْ

4. Isim Fa’il Bina Mudho’af

Isim fa'il  bina mudho’af  terkena hukun idghom wajib, Mengapa?  لِاجْتِمَاعِ حَرْفَيْنِ مُتَجَانِسَيْنِ مَع عَدَمِ الْفَاصِلِ فِيْمَا قَبْلَهَا وَالْتِقَاء السَّاكِنَيْنِ عَلَى حَدِّه artinya berkumpulnya dua huruf yang sejenis (sama) dan tidak adanya pemisah pada huruf sebelumnya dan juga bertemu dua huruf sukun yang termasuk kedalam iltiqo sakinain 'ala hadihi. Contoh مَادٌّ asalnya adalah مَادِدُ alu buang harokah dal yang pertama karena maksud idghom sekarang dibaca مَادْدٌ Kemudian idghomkan huruf dal yang pertama ke yang ke dua sekarang d baca مَادٌّ

5. Isim Maf’ul Bina Mudho’af

Isim maf’ul bina mudho’af tidak terkena hukum idghom wajib, kenapa? لِوُجُوْدِ الْفَاصِلِ بَيْنَ حَرْفَيِ التَّضْعِيْفِ artinya Karena adanya pemisah antara dua huruf tadh’if sama seperti lafadz مَنْصُوْرٌ. Alasan yang ke dua yaitu لِعَدَمِ شَرْطِ الْاِدْغَامِ artinya karena tidak adanya syarat idghom.

6.     Contoh Fi'il Mudo'af

1).    Contoh Bina Mudho'af Tsulasi

        Dhomah Ain Fi'il

  • مَدَّ - يَمُدُّ (مَدَدَ - يَمْدُدُ)  artinya memanjang
  • شَدَّ - يَشُدُّ (شَدَدَ - يَشْدُدُ) artinya mempererat
  • رَدَّ - يَرُدُّ (رَدَدَ - يَرْدُدُ) artinya mengembalikan

        Kasroh Ain Fi'il

  • قَرَّ - يَقِرُّ (قَرَرَ - يَقْرِرُ) artinya dingin, sejuk
  • فَرَّ - يَفِرُّ (فَرَرَ - يَفْرِرُ) artinya melarikan diri
  •  تَمَّ - يَتِمُّ (تَمَمَ - يَتْمِمُ) artinya lengkap, sempurna
        Fathah Ain Fi'il

  • حَسَّ - يَحَسُّ (حَسَسَ - يَحْسَسُ) artinya merasa, mengerti
  • عَضَّ - يَعَضُّ (عَضَضَ - يَعْضَضُ) artinya menggigit

2).    Contoh Bina Mudho'af Ruba'i

  • زَلْزَلَ artinya mengguncang
  • قَرْقَرَ artinya mendengkur, berbunyi
  • طَأْطَأَ artinya membungkuk
  • وَسْوَسَ artinya membisikan, waswas

3).    Contoh Mudho'af  Dalam Al Qur'an

        الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّا سِ 
        "yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,"
        (QS. An-Nas 114: Ayat 5)

        اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَ رْضُ زِلْزَا لَهَا 
        "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,"
        (QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 1)

        يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّا عَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ
     "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu        (kejadian) yang sangat besar."
        (QS. Al-Hajj 22: Ayat 1)

DOWNLOAD PENGERTIAN BINA' MUDHO'AF DAN CONTOHNYA BENTUK WORD

DOWNLOAD

Semoga bermanfaat.....

Shorof