CONTOH DAN TANDA I'ROB ROFA'
CONTOH DAN TANDA I'ROB ROFA' |
CONTOH DAN TANDA I'ROB ROFA'
SANTRI ALAT - Contoh dan Tanda I'rob Rofa' - I'rob adalah perubahan harokah akhir kalimat karena beda-bedanya amil yang masuk pada kalimat tersebut, berubah lafadz atau berubah taqdirnya (perkiraan). Rofa' adalah perubahan yang ditentukan yang alamat rofa’nya dengan dhomah dan pengganti dhomah yaitu wawu (و), alif (اَلِف), nun (نُوْن).
Sesuatu tutur bisa dikenal dibaca rofa bila beliau mempunyai salah satu dari 4 ciri irob rofa, isyarat itu ialah: kharokat dhommah, graf wawu, graf alif, serta graf nun. Keempat ciri ini bila merambah salah satu tutur( bagus itu isim ataupun fiil) hingga tutur itu dalam kondisi irob rofa. Nah, dari keempat ciri itu dhommah ialah ciri yang lazim menggantikan irob rofa( ataupun ciri penting irob rofa merupakan dhommah).
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Contoh Dan Tanda I'rob Rofa' yang terdiri dari empat tanda yaitu harokah dhomah, huruf wawu (و),huruf alif (اَلِف), huruf nun (نُوْن). Dhomah juga mempunyai empat tanda atau ciri dalam menandai i'rob rofa', huruf wawu (و) mempunyai dua tanda dalam menandai i'rob rofa', alif (اَلِف) mempunyai satu tanda dalam menandai i'rob rofa', huruf nun (نُوْن) mempunyai satu tanda atau ciri dalam menandai i'rob rofa'. Disini juga di jelaskan tentang mulhaq isim tasniyah dan mulhaq jama mudzakar salim juga perbedaan antara keduanya.
Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan kami tentang I'rob Rofa' secara singkat dan jelas di lengkapi dengan elat/alasan atau pendapat dari para Ulama ilmu nahwu.
CONTOH DAN TANDA I'ROB ROFA'
Dhomah
Dhomah menjadi tanda i’rob
rofa’ dalam beberapa tempat yaitu: isim mufrod, jama' taksir, jama muanas salim, fiil mudhari. Apabila suatu kata baik itu isim (kata
benda) atau fi’il (kata kerja) yang mempunyai harokah dhomah maka ia pasti
dibaca rofa’. Contoh lafadz : زَيْدٌ
Dhomah menjadi ciri I’rab rofa di dalam empat tempat, yaitu :
Isim Mufrod
Menurut Lugoh/bahasa : مَا دَلَّ عَلَى مَعْنًى وَاحِدٍ artinya kalimah yang menunjukan makna yang satu
Menurut Istilah : مَا لَيْسَ مُثَنًّى وَلَا مَجْمُوْعًا وَلَا مُلْحَقًا
بِهِمَا وَلَا مِنَ الْاَسْمَاءِ الْخَمْسَةِ
artinya isim yang bukan mutsana (tasniyah), bukan jamak, bukan mulhq jama
dan tasniyah, dan bukan pula dari asmaul khomsah (isim lima). Contoh هٰذَا كِتَابٌ, زَيْدٌ قَائِمٌ
Lafadz kitabun dan Zaidun adalah isim mufrod yang mempunyai tanda rofa’,
tanda rofa’nya yaitu dengan harokah dhomah.
Apa yang dimaksud mulhaq
tasniyah ? yaitu kalimah tasniyah yang tidak ada kalimah mufrodnya, contoh اِثْنَانِ
Apa yang dimaksud mulhaq jama? Yaitu
kalimah jama yang tidak ada kalimah mufrodnya di dalam lafadznya dan di dalam
maknanya, contoh العَالَمِيْنَ
Jama’ Taksir
Pengertian Jama’ Taksir adalah مَا تَغَيَّرَ عَنْ بِنَاءِ مُفْرَدِهِ artinya kalimah yang berubah dari kalimah mufrod
(kalimah yang menunjukan makna satu). Contoh رَجُلٌ menjadi رِجَالٌ
Perubahan jama’ taksir dari mufrod ke jama’ ada enam, yaitu :
- Syakal شَكَل
Yaitu perubahan di dalam harokahnya, contoh اَسَدٌ
menjadi اُسُدٌ
- Nuqus النَّقْصُ
Yaitu dikurangi huruf dari kalimah mufrodnya, contoh نِعْمَةٌ menjadi نِعَمٌ
- Ziyadah زِيَادَة
Yaitu tambahan huruf dari kalimah mufrodnya, contoh صِنْوٌ menjadi صِنْوَانٌ
- Syakal Nuqus شَكَل نُقُص
Yaitu berubah harokah dan dikurangi huruf mufrodnya, contoh رَسُوْلٌ menjadi رُسُلٌ
- Syakal Ziyadah شَكَل زِيَادَة
Yaitu berubah harokah dan ditambah huruf mufrodnya, contoh رَجُلٌ menjadi رِجَالٌ
- Syakal Nuqus Ma'a Ziyadah شَكَل نُقُص مَعَ الزِيَادَة
Yaitu berubah harokahnya dan dikurangi huruf dan ditambah huruf yang lain,
contoh غُلامٌ menjadi غِلْمَانٌ
Jama’ Mu’anas Salim
Fi’il Mudhore
Menurut Lughot المُشَابِهَةُ artinya menyerupai
Menurut Istilah وَهُوَ مَا دَلَّ
عَلَى حَدَثٍ وَقَعَ فِى الزَّمَانِ يَحْتَمِلُ الحَالَ وَالْاِسْتِقْبَالَ artinya suatu
pekerjaan yang menunjukan suatu
perbuatan di masa sekarang dan masa yang
akan dating.
Syarat fi’il mudhore
yang tanda rofa’nya dengan dhomah yaitu
tidak dimasuki alif tasniyah, wawu jama’, iya muanatsah mukhotobah, kosong dari
amil nawasib dan amil jawazim.
- Contoh alif tasniyah : يَنْصُرَانِ، تَنْصُرَانِ
- Contoh wawu jama’: يَنْصُرُوْنَ، تَنْصُرُوْنَ
- Contoh iya muanatsah mukhotobah : تَنْصُرِيْنَ
- Contoh mudhore yang dimasuki amil nawasib : اَنْ يَنْصُرَ
- Contoh mudhore yang dimasuki amil jawazim : لَمْ يَنْصُرْ
(و) Wawu
Wawu (و) merupakan tanda yang biasa
mewakili i’rob rofa’ atau tanda niyabah dari i’rob rofa’, jadi apabila suatu
kata isim (kata benda) yang terdapat huruf wawu maka ia pasti dibaca rofa’. Contoh lafadz : مُسْلِمُوْن
Wawu (و) menjadi ciri I’rab
rofa di dalam dua tempat, yaitu : jama’
mudzakar salim dan Asmaul khomsah
Jama’ Mudzakar Salim
Jama’ Mudzakar Salim
yaitu
لَفْظٌ دَالٌ عَلَى جَمْعِيَّةٍ بِوَاوٍ وَنُوْنٍ
فِى اٰخِرِه فِى حَالَةِ الرَّفْعِ وَيَاءٍ وَنُوْنٍ فِى اٰخِرِه فِى حَالَتَيِ النَّصْبِ
وَالْجَرِّ
Artinya suatu lafadz yang menunjukan kalimah jama’ dengan memakai huruf
wawu dan nun di akhir ketika rofa’, dan memakai huruf iya dan nun ketika nashob
dan jar (jeer). Contoh جَاءَ مُسْلِمُوْنَ, رَاَيْتُ مُسْلِمُيْنَ, مَرَرْتُ بِمُسْلِمُيْنَ
Asmaul Khomsah (isim lima)
Asmaul khom sah yaitu
كَلُّ كَلِمَتٍ اٰخِرُهَا حَرْفُ عِلَّةٍ ثُمَّ
تُحَرِّكُهَا بِحَرْكَةٍ تُنَاسِبُهَا
Artinya setiap kalimat yang akhir kalimatnya memakai huruf ilat kemudian
diberi harokah yang sesuai dengan huruf ilat tersebut. Contoh جَاءَ اَبُوْكَ اَخُوْكَ حَمُوْكَ
فُوْكَ ذُوْمَالٍ Asal kata nya اَبٌ اَخٌ حَمٌ فُ ذُ
Syarat isim lima menjadi tanda i’rob rofa’nya dengan wawu
Harus mukabar, tidak boleh di tasghir
Harus idhopat, tidak boleh idhopat dengan iya mutakalim
Alif (اَلِف)
Alif (اَلِف) merupakan tanda yang biasa mewakili i’rob rofa’ atau tanda niyabah dari
i’rob rofa’, jadi apabila suatu kata isim (kata benda) yang terdapat huruf alif
maka ia pasti dibaca rofa’. Contoh lafadz
: جَاءَ زَيْدَانِ
:Isim tasniyah yaitu
مَا دَالٌ عَلَى اثْنَيْنِ بِاَلِفٍ وَنُوْنٍ فِى اٰخِرِه فِى حَالَةِ الرَّفْعِ
وَيَاءٍ وَنُوْنٍ فِى حَالَتَيِ النَّصْبِ
وَالْجَرِّ
Artinya suatu kalimah yang menunjukan dua dengan memakai huruf alif
dan nun di akhir ketika rofa’, dan memakai huruf iya dan nun ketika nashob dan
jar (jeer). Contoh جَاءَ زَيْدَانِ, رَاَيْتُ زَيْدَيْنِ, مَرَرْتُ بِزَيْدَيْنِ
Nun (نُوْن)
Nun (نُوْن) merupakan tanda yang biasa mewakili i’rob rofa’ atau niyabah dari i’rob rofa’, jadi apabila suatu fi’il (kata kerja) yang terdapat
huruf nun maka ia pasti dibaca rofa’. Contoh
lafadz : يَنْصُرَانِ
Nun menjadi tanda / ciri i’rob rofa dalam satu tempat yaitu Afa’lul Khomsah. Afa’lul Khomsah (fi’il lima) adalah setiap fi’il mudhore yang didalamnya terdapat alif tasniyah, wawu jama’, ya mu’anasah mukhotobah
: Contoh
يَفْعَلَانِ تَفْعَلَانِ, :Contoh alif tasniyah